A.
Pengertian Komunikasi
Komunikasi
adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada
pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi
diantara keduanya. Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan
pengalaman. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok
orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif
apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan
tersebut.
B.
Komponen dan Proses Komunikasi
Komponen
komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung
dengan baik. Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi adalah:
1. Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
1. Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
2.
Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak
kepada pihak lain.
3. Saluran (channel) adalah media dimana
pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka)
saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada dan suara.
4. Penerima atau komunikan (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain
4. Penerima atau komunikan (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain
5. Umpan
balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang
disampaikannya.
Proses komunikasi
Secara ringkas, proses berlangsungnya komunikasi bisa digambarkan seperti berikut.
1.Komunikator (sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua pihak.
2.Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya berbicara langsung melalui telepon, surat, e-mail, atau media lainnya.
3.Komunikan (receiver) menerima pesan yang disampaikan dan menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti kedua pihak.
4.Komunikan (receiver) memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan atas pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami pesan yang dimaksud oleh si pengirim.
C.
Sifat –Sifat Komunikasi
Sebagian
pakar menguraikan sifat komunikasi ada berbagai
macam diantaranya adalah :
a.Tatap
Muka (face to face)
Diantara konteks komunikasi tatap muka (face to face) ini adalah :
Diantara konteks komunikasi tatap muka (face to face) ini adalah :
1. Komunikasi interpersonal (interpersonal
Communication)
Komunikasi interpersonal menunjuk kepada komunikasi dengan orang lain. Komunikasi jenis ini dibagi lagi menjadi komunikasi diadik, komunikasi publik, dan komunikasi kelompok-kecil. Komunikasi interpersonal termasuk pidato, komunikasi nonverbal, komunikasi bawah sadar, penyimpulan,parafrase .
Komunikasi interpersonal menunjuk kepada komunikasi dengan orang lain. Komunikasi jenis ini dibagi lagi menjadi komunikasi diadik, komunikasi publik, dan komunikasi kelompok-kecil. Komunikasi interpersonal termasuk pidato, komunikasi nonverbal, komunikasi bawah sadar, penyimpulan,parafrase .
2.
Komunikasi
Kelompok (Group Communication)
·
Komunikasi kelompok kecil (small group
communication) yaitu komunikasi yang dilakukan oleh seorang komunikator kepada
sekelompok kecil orang sebagai komunikan.
·
Komunikasi Kelompok Besar (large group
communication/public speaking) yaitu komunikasi yang dilakukan oleh seorang
komunikator kepada banyak orang sebagai komunikan yang tidak bisa dikenali satu-persatu.
Sering juga disebut pidato, ceramah, atau kuliah umum.
Biasanya bersifat formal dan lebih sulit daripada komunikasi kelompok atau antarpribadi, karena menuntut persiapan pesan yang cermat, keberanian, dan kemampuan menghadapi sejumlah besar orang..
Biasanya bersifat formal dan lebih sulit daripada komunikasi kelompok atau antarpribadi, karena menuntut persiapan pesan yang cermat, keberanian, dan kemampuan menghadapi sejumlah besar orang..
·
Komunikasi Organisasi (Organizational
Communication) yaitu komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi. Bisa
bersifat formal juga informal, dan berlangsung dalam suatu jaringan yang lebih
luas dan lebih besar daripada komunikasi kelompok.
b. Bermedia (mediated)
Komunikasi
yang dilakukan dengan media menuntut seorang komunikan untuk mampu menguasai
teknologi komunikasi, juga keterampilan untuk berkomunikasi dalam bentuk
tulisan. Konteks komunikasi bermedia ini adalah :
1. Komunikasi
Massa (Mass Communication), yaitu komunikasi yang
dilakukan seorang komunikator melalui media massa, baik cetak maupun elektronik
yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang heterogen, anonim, dan di
banyak tempat. Bisa melalui : pers, radio, televisi,film, surat kabar dan majalah
2.
Komunikasi Media (Media Communication) yaitu komunikasi
dengan menggunakan : surat, telepon, pamflet, poster, dll
c. Verbal (verbal)
Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan menggunakan simbol-simbol verbal. Simbol verbal bahasa merupakan pencapaian manusia yang paling impresif. Komunikasi ini dapat berupa ucapan langsung dari komunikator (oral) juga berupa pesan yang dikomunikasikan lewat tulisan oleh komunikator. Komunikan dapat mendengar langsung pesan yang disampaikan dan juga dapat membaca pesan yang disampaikan oleh seorang komunikator dalam komunikasi verbal ini.
Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan menggunakan simbol-simbol verbal. Simbol verbal bahasa merupakan pencapaian manusia yang paling impresif. Komunikasi ini dapat berupa ucapan langsung dari komunikator (oral) juga berupa pesan yang dikomunikasikan lewat tulisan oleh komunikator. Komunikan dapat mendengar langsung pesan yang disampaikan dan juga dapat membaca pesan yang disampaikan oleh seorang komunikator dalam komunikasi verbal ini.
d.Nonverbal (non-verbal)
Komunikasi nonverbal adalah proses komunikasi dimana pesan disampaikan tidak menggunakan kata-kata. Contoh komunikasi nonverbal ialah menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian, potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara berbicara seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi, dan gaya berbicara. Jenis-jenis komunikasi nonverbal :
-Komunikasi objek
Seorang polisi menggunakan seragam. Ini merupakan salah satu bentuk komunikasi objek. Komunikasi objek yang paling umum adalah penggunaan pakaian.
Komunikasi nonverbal adalah proses komunikasi dimana pesan disampaikan tidak menggunakan kata-kata. Contoh komunikasi nonverbal ialah menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian, potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara berbicara seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi, dan gaya berbicara. Jenis-jenis komunikasi nonverbal :
-Komunikasi objek
Seorang polisi menggunakan seragam. Ini merupakan salah satu bentuk komunikasi objek. Komunikasi objek yang paling umum adalah penggunaan pakaian.
-Sentuhan
Haptik adalah bidang yang mempelajari sentuhan sebagai komunikasi nonverbal. Sentuhan dapat termasuk: bersalaman, menggenggam tangan, berciuman, sentuhan di punggung, mengelus-elus, pukulan, dan lain-lain. Sentuhan juga dapat menyebabkan suatu perasaan pada sang penerima sentuhan, baik positif ataupun negatif.
Haptik adalah bidang yang mempelajari sentuhan sebagai komunikasi nonverbal. Sentuhan dapat termasuk: bersalaman, menggenggam tangan, berciuman, sentuhan di punggung, mengelus-elus, pukulan, dan lain-lain. Sentuhan juga dapat menyebabkan suatu perasaan pada sang penerima sentuhan, baik positif ataupun negatif.
-Kronemik
Kronemik adalah bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal. Penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal meliputi durasi yang dianggap cocok bagi suatu aktivitas, banyaknya aktifitas yang dianggap patut dilakukan dalam jangka waktu tertentu, serta ketepatan waktu (punctuality).
Kronemik adalah bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal. Penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal meliputi durasi yang dianggap cocok bagi suatu aktivitas, banyaknya aktifitas yang dianggap patut dilakukan dalam jangka waktu tertentu, serta ketepatan waktu (punctuality).
-Gerakan tubuh
Dalam komunikasi nonverbal, kinesik atau gerakan tubuh meliputi kontak mata, ekspresi wajah, isyarat, dan sikap tubuh. Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata atau frase, misalnya mengangguk untuk mengatakan ya; untuk mengilustrasikan atau menjelaskan sesuatu; menunjukkan perasaan, misalnya memukul meja untuk menunjukkan kemarahan; untuk mengatur atau menngendalikan jalannya percakapan; atau untuk melepaskan ketegangan.
Dalam komunikasi nonverbal, kinesik atau gerakan tubuh meliputi kontak mata, ekspresi wajah, isyarat, dan sikap tubuh. Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata atau frase, misalnya mengangguk untuk mengatakan ya; untuk mengilustrasikan atau menjelaskan sesuatu; menunjukkan perasaan, misalnya memukul meja untuk menunjukkan kemarahan; untuk mengatur atau menngendalikan jalannya percakapan; atau untuk melepaskan ketegangan.
-Vokalik
Vokalik atau paralanguage adalah unsur nonverbal dalam suatu ucapan, yaitu cara berbicara. Ilmu yang mempelajari hal ini disebut paralinguistik. Contohnya adalah nada bicara, nada suara, keras atau lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi, dan lain-lain.
-Lingkungan
Lingkungan juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu. Diantaranya adalah penggunaan ruang, jarak, temperatur, penerangan, dan warna.
D.
Bentuk Komunikasi
Komunikasi
sendiri dapat dibagi menjadi beberapa bentuk, yaitu :
1. Komunikasi Intra personal
Komunikasi Intra personal, secara harfiah dapat diartikan sebagai komunikasi dengan diri sendiri. Hal ini menyangkut proses disaat diri (self) menerima stimulus dari lingkungan untuk kemudian melakukan proses internalisasi. Hal ini sering dijelaskan dengan proses ketika seseorang melakukan proses persepsi, yaitu proses ketika seseorang mengintrepretasikan dan memberikan makna pada stimulus atau objek yang diterima panca inderanya. Adapun fungsi dari komunikasi intra personal adalah :
a. Untuk mengembangkan kreativitas imajinasi, mamahami dan mengendalikan diri, serta meningkatkan kematangan berpikir sebelum mengambil keputusan.
b. Komunikasi ini akan membantu seseorang / individu agar tetap sadar akan kejadian sekitarnya.
2. Komunikasi Interpersonal
Secara umum komunikasi interpersonal (komunikasi antar pribadi) dapat diartikan sebagai proses pertukaran makna orang-orang yang saling berkomunikasi. Komunikasi ini dilakukan oleh dua orang atau lebih dan terjadi kontak langsung dalam bentuk percakapan. Dapat berlangsung dengan berhadapan muka atau melalui media komunikasi, antara lain dengan menggunakan pesawat telepon atau radio komunikasi. Komunikasinya bersifat dua arah, yaitu komunikator dan komunikan yang saling bertukar fungsi.
Dalam proses komunikasi antar pribadi kemampuan komunikator diperlukan untuk mengekspresikan diri pada peranan orang lain (empati). Untuk mencapai keberhasilan dalam komunikasi tatap muka perlu didukung dengan penggunaan komunikasi kebahasaan, bahasa kial dan bahasa sikap.
1. Komunikasi Intra personal
Komunikasi Intra personal, secara harfiah dapat diartikan sebagai komunikasi dengan diri sendiri. Hal ini menyangkut proses disaat diri (self) menerima stimulus dari lingkungan untuk kemudian melakukan proses internalisasi. Hal ini sering dijelaskan dengan proses ketika seseorang melakukan proses persepsi, yaitu proses ketika seseorang mengintrepretasikan dan memberikan makna pada stimulus atau objek yang diterima panca inderanya. Adapun fungsi dari komunikasi intra personal adalah :
a. Untuk mengembangkan kreativitas imajinasi, mamahami dan mengendalikan diri, serta meningkatkan kematangan berpikir sebelum mengambil keputusan.
b. Komunikasi ini akan membantu seseorang / individu agar tetap sadar akan kejadian sekitarnya.
2. Komunikasi Interpersonal
Secara umum komunikasi interpersonal (komunikasi antar pribadi) dapat diartikan sebagai proses pertukaran makna orang-orang yang saling berkomunikasi. Komunikasi ini dilakukan oleh dua orang atau lebih dan terjadi kontak langsung dalam bentuk percakapan. Dapat berlangsung dengan berhadapan muka atau melalui media komunikasi, antara lain dengan menggunakan pesawat telepon atau radio komunikasi. Komunikasinya bersifat dua arah, yaitu komunikator dan komunikan yang saling bertukar fungsi.
Dalam proses komunikasi antar pribadi kemampuan komunikator diperlukan untuk mengekspresikan diri pada peranan orang lain (empati). Untuk mencapai keberhasilan dalam komunikasi tatap muka perlu didukung dengan penggunaan komunikasi kebahasaan, bahasa kial dan bahasa sikap.
3.
Komunikasi Kelompok
Adalah interaksi tatap muka antara tiga orang atau lebih dengan tujuan yg telah diketahui, seperti berbagi informasi, pemecahan masalah yang mana anggota-anggotnya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota yang lain secara tepat.
4. Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi secara sederhana dapat didefinisikan sebagai komunikasi antar manusia (human communication) yang terjadi dalam konteks organisasi.
Dari pengertian tersbut, maka kita dapat memahami bahwasannya komunikasi organisasi adalah proses komunikasi yang berlangsung secara formal maupun non formal dalam sebuah system yang disebut organisasi. Yang bentuknya bisa diidentifikasikan dalam :
- Downward Communication
- Upward Communication
- Horizontal Communication
5. Komunikasi Massa
Suatu proses dimana organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada public secara luas. Disisi lain komunikasi massa juga diartikan sebagai proses komunikasi dimana, pesan dari media dicari, digunkan dan dikonsumsi oleh audiens. Dari batasan singkat tersebut, kita dapat melihat bahwasannya karakteristik utama komunikasi massa adalah adanya media massa sebagai alat dalam penyebaran pesannya.
Adalah interaksi tatap muka antara tiga orang atau lebih dengan tujuan yg telah diketahui, seperti berbagi informasi, pemecahan masalah yang mana anggota-anggotnya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota yang lain secara tepat.
4. Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi secara sederhana dapat didefinisikan sebagai komunikasi antar manusia (human communication) yang terjadi dalam konteks organisasi.
Dari pengertian tersbut, maka kita dapat memahami bahwasannya komunikasi organisasi adalah proses komunikasi yang berlangsung secara formal maupun non formal dalam sebuah system yang disebut organisasi. Yang bentuknya bisa diidentifikasikan dalam :
- Downward Communication
- Upward Communication
- Horizontal Communication
5. Komunikasi Massa
Suatu proses dimana organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada public secara luas. Disisi lain komunikasi massa juga diartikan sebagai proses komunikasi dimana, pesan dari media dicari, digunkan dan dikonsumsi oleh audiens. Dari batasan singkat tersebut, kita dapat melihat bahwasannya karakteristik utama komunikasi massa adalah adanya media massa sebagai alat dalam penyebaran pesannya.
E.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses
Komunikasi
1. Manusia
Manusia,
baik sebagai komunikator maupun komunikan dapat mempengaruhi proses komunikasi. Berikut ini factor
manusia yang dapat mempengaruhi komunikasi adalah:
a) Tingkat Pengetahuan
- Pengetahuan mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mengirimkan pesan, misalnya untuk memilih kata-kata (diksi), menentukan saat pesan harus disampaikan, serta mengembangkan berbagai teknik komunikasi verbal dan non verbal.
- Bagi seorang penerima informasi (komunikan), pengetahuan penting untuk menginterpretasikan pesan yang disampaikan oleh komunikator, sekaligus untuk memberi umpan bailk kepada pemberi pesan.
b) Perkembangan
- Perkembangan manusia mempengaruhi bentuk komunikasi dalam dua aspek, yaitu tingkat perkembangan tubuh mempengaruhi kemampuan untuk menggunakan tehnik komunikasi tertentu dan untuk mempersepsikan pesan yang disampaikan.
- Keterampilan penguasaan bahasa bergantung pada perkembangan neurology dan kognitif. Bayi berkomunikasi melalui tangisan. Kita tidak mungkin menerangkan tentang penyakit secara kompleks dan detil kepada anak, karena ia memang masih sulit menangkap pesan dari situasi non verbal.
c)Sosiokultural
- Posisi individu secaara sosiokultural mempengaruhi perilaku komunikasi antar individu karena status sosiokultural membentuk tatacara komunikasi.
- Pada budaya Jawa, dalam berkomunikasi dengan orang yang dihormati atau yang lebih tua, digunakan bahasa yang halus.
- Komunikasi dengan seorang raja di keraton, dilakukan dengan tata cara yang berbeda dengan cara yang digunakan dalam komunikasi dengan teman sejawat dan sebagainya.
d) Jenis Kelamin
- Laki-laki dan perempuan menunjukkan gaya komunikasi yang berbeda dan memiliki interpretasi yang berbeda terhadap suatu percakapan.
- Tannen (1990) menyatakan bahwa kaum perempuan menggunakan teknik komunikasi untuk mencari konfirmasi, meminimalkan perbedaan, dan meningkatkan keintiman, sementara kaum laki-laki lebih menunjukkan independensi dan status dalam kelompoknya.
a) Tingkat Pengetahuan
- Pengetahuan mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mengirimkan pesan, misalnya untuk memilih kata-kata (diksi), menentukan saat pesan harus disampaikan, serta mengembangkan berbagai teknik komunikasi verbal dan non verbal.
- Bagi seorang penerima informasi (komunikan), pengetahuan penting untuk menginterpretasikan pesan yang disampaikan oleh komunikator, sekaligus untuk memberi umpan bailk kepada pemberi pesan.
b) Perkembangan
- Perkembangan manusia mempengaruhi bentuk komunikasi dalam dua aspek, yaitu tingkat perkembangan tubuh mempengaruhi kemampuan untuk menggunakan tehnik komunikasi tertentu dan untuk mempersepsikan pesan yang disampaikan.
- Keterampilan penguasaan bahasa bergantung pada perkembangan neurology dan kognitif. Bayi berkomunikasi melalui tangisan. Kita tidak mungkin menerangkan tentang penyakit secara kompleks dan detil kepada anak, karena ia memang masih sulit menangkap pesan dari situasi non verbal.
c)Sosiokultural
- Posisi individu secaara sosiokultural mempengaruhi perilaku komunikasi antar individu karena status sosiokultural membentuk tatacara komunikasi.
- Pada budaya Jawa, dalam berkomunikasi dengan orang yang dihormati atau yang lebih tua, digunakan bahasa yang halus.
- Komunikasi dengan seorang raja di keraton, dilakukan dengan tata cara yang berbeda dengan cara yang digunakan dalam komunikasi dengan teman sejawat dan sebagainya.
d) Jenis Kelamin
- Laki-laki dan perempuan menunjukkan gaya komunikasi yang berbeda dan memiliki interpretasi yang berbeda terhadap suatu percakapan.
- Tannen (1990) menyatakan bahwa kaum perempuan menggunakan teknik komunikasi untuk mencari konfirmasi, meminimalkan perbedaan, dan meningkatkan keintiman, sementara kaum laki-laki lebih menunjukkan independensi dan status dalam kelompoknya.
2. Pesan
a) Isi pesan
Isi pesan yang ingin disampaikan dapat mempengaruhi tehnik komunikasi yang digunakan individu. Isi pesan mempengaruhi perilaku penyampaian pesan dan perlu tidaknya pesan yang disampaikan diberi umpan balik.
Selain hal-hal diatas, jumlah pesan juga mempengaruhi proses penerimaan pesan dari komunikator kepada komunikan. Pesan yang terlalu banyak (overloaded) dapat menimbulkankebingungan atau kejenuhan pada penerima pesan.
b)Penyampaian pesan
- Proses penyampaian pesan mempengaruhi komunikasi karena beberapa penggunaan pola penyampaian pesan yang kurang tepat mengakibatkan distorsi pesan dan bahkan tidak terjadi kontinuitas.
- Penyampaian pesan secara berapi-api pada saat kampanye dan demonstrasi, penyampaian pesan dengan suara keras dan relatif bersemangat selama proses belajar-mengajar, merupakan hal-hal yang dapat memperkuat makna pesan dan memungkinkan pesan lebih dimengerti oleh komunikan.
- Penyampaian pesan dengan berbagai metode, misalnya secara lisan, dengan menggunakan gambar, demonstrasi dan gerakan tertentu membuat pesan diterima secara bermakna oleh orang lain.
3. Lingkungan
a) Stimulus eksternal
- Stimulus eksternal, misalnya suara bising, gaduh, atau perhatian yang tiba-tiba teralih, dapat menyebabkan penurunan kemampuan untuk menangkap pesan atau konsentrasi untuk mencerna pesan yang disampaikan.
- Bising dari luar dapat membuat pesan mengalami bias dan distorsi atau bahkan tidak dapat disampaikan baik secara parsial maupun total.
b) Nilai dan budaya/adat
- Berbagai nilai dan budaya dalam masyarakat menjadi rambu-rambu bagi penyelenggaraan komunikasi.
- Budaya mengatur bahasa yang digunakan sebagai salah satu alat komunikasi sekaligus mengatur penggunaan tehnik nonformal dalam komunikasi.
- Adat dan nilai mengatur hubungan individu ketika melakukan komunikasi.
- Berkomunikasi dalam jarak yang terlalu dekat dengan lawan jenis yang bukan suami/istri dipandang kurang baik oelh sebagian besar bangsa Indonesia.
- Memegang janggut ketika terlibat suatu perbincangan merupakan bentuk penghormatan bagi orang Arab.
- Membungkukkan badan sebelum berbicara kepada orang Jepang menunjukkan rasa hormat.
c)Jarak dan teritori
- Jarak antara komunikator dan komunikan mempengaruhi komunikais yang dilakukan. Komunikasi antar individu dalam jarak dekat dapat dilakukan secara lisan, tulisanataupun non verbal.
- Sedangkan jarak yang cukup jauh, komunikasi dapat dilakukan dengan menggunakan media tulisan.
- Jarak yang jauh ini juga menyebabkan penggunaan media cetak dan media elektronik untuk menyampaikan pesan, misalnya, menggunakan telepon, televisi, radio dan sebagainya.
F.
Cara Memperbaiki Hambatan dan
Memperbaiki Komunikasi
Cara
mengatasi Hambatan dan Memperbaiki komunikasi agar menjadi lebih efektif (Beeve
dan Thill, 2003;22) adalah :
1. Memelihara ikliim komunikasi terbuka
Iklim komunikasi merupakan campuran dari nilai, tradisi dan kebiasaan. Komunikasi terbuka akan mendorong keterusterangan dan kejujuran serta mempermudah umpan balik.
2. Bertekad memegang teguh etika berkomunikasi
3. Memahami kesulitan komunikasi antarbudaya
Majunya perkembangan teknologi dan informasi telah menyebabkan terjadinya interaksi antarbudaya baik dalam lingkup regional, nasional, maupun internasional.
4. Menggunakan pendekatan berkomunikasi yang berpusat pada penerima
Menggunakan pendekatan yang berpusat pada penerima berarti tetap mengingat penerima ketika sedang berkomunikasi.
5. Menggunakan teknologi secara bijaksana dan bertanggungjawab untuk memperoleh dan membagi informasi.
Teknologi dapat dipergunakan untuk menyusun , merevisi dan mendistribusikan pesan. Penggunaan teknologi yang bertanggung jawab dan bijaksana akan mendorong terciptanya komunikasi yang efektif.
6. Menciptakan dan memproses pesan secara efektif dan efisien. Hal itu dapat dilakukan dengan cara :
a. Memahami penerima pesan
b. Menyesuaikan pesan dengan penerima
c. Mengurangi jumlah pesan
d. Memilih saluran atau media yang tepat
e. Meningkatkan keterampilan berkomunikasi
1. Memelihara ikliim komunikasi terbuka
Iklim komunikasi merupakan campuran dari nilai, tradisi dan kebiasaan. Komunikasi terbuka akan mendorong keterusterangan dan kejujuran serta mempermudah umpan balik.
2. Bertekad memegang teguh etika berkomunikasi
3. Memahami kesulitan komunikasi antarbudaya
Majunya perkembangan teknologi dan informasi telah menyebabkan terjadinya interaksi antarbudaya baik dalam lingkup regional, nasional, maupun internasional.
4. Menggunakan pendekatan berkomunikasi yang berpusat pada penerima
Menggunakan pendekatan yang berpusat pada penerima berarti tetap mengingat penerima ketika sedang berkomunikasi.
5. Menggunakan teknologi secara bijaksana dan bertanggungjawab untuk memperoleh dan membagi informasi.
Teknologi dapat dipergunakan untuk menyusun , merevisi dan mendistribusikan pesan. Penggunaan teknologi yang bertanggung jawab dan bijaksana akan mendorong terciptanya komunikasi yang efektif.
6. Menciptakan dan memproses pesan secara efektif dan efisien. Hal itu dapat dilakukan dengan cara :
a. Memahami penerima pesan
b. Menyesuaikan pesan dengan penerima
c. Mengurangi jumlah pesan
d. Memilih saluran atau media yang tepat
e. Meningkatkan keterampilan berkomunikasi
DAFTAR PUSTAKA :
http://anggrainikuu.wordpress.com/2012/06/07/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-komunikasi/