A.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Struktur Organisasi
Dalam setiap badan usaha maupun organisasi, pastilah
banyak kendala maupun faktor-faktor yang mempengaruhi badan usaha maupun
organisasi tersebut. Di sini terdapat beberapa faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi organisasi tersebut, diantaranya adalah :
-
Strategi organisasi
Strategi organisasi adalah salah satu sarana yang digunakan manajemen untuk
mencapai sasaran maupun tujuannya. Karena sasaran diturunkan dari strategi
organisasi secara keseluruhan, logis kalau strategi dan struktur harus terkait
erat. Tepatnya, struktur harus mengikuti strategi. Jika manajemen melakukan
perubahan yang signifikan dalam strategi organisasinya, struktur pun perlu
dimodifikasi untuk menampung dan mendukung perubahannya. Sebagian besar
kerangka strategi dewasa ini terfokus pada tiga dimensi, yaitu strategi inovasi,
strategi minimalisasi biaya, dan strategi imitasi. Strategi inovasi adalah strategi yang
menekankan diperkenalkannya suatu produk dan jasa baru yang menjadi
andalan. Sedangkan strategi minimalisasi biaya adalah strategi yang menekankan
pada pengendalian biaya secara ketat, menghindari pengeluaran untuk inovasi dan
pemasaran yang tidak dibutuhkan, dan pemotongan harga. Dan strategi imitasi
adalah strategi yang mencoba masuk ke produk-produk atau pasar-pasar baru,
hanya setelah viabilitas terbukti.
-
Skala organisasi
Terdapat banyak bukti yang mendukung ide, bahwa ukuran sebuah organisasi
secara signifikan mempengaruhi strukturnya. Jumlah anggota dalam suatu
organisasi pasti menjadi faktor yang berpengaruh. Sebagai contoh, Memimpin 10 orang
pasti berbeda dengan memimpin 100 orang. Dan organisasi-organisasi besar, yang
mempekerjakan 2.000 orang atau lebih, cenderung memiliki banyak spesialisasi,
departementalisasi, tingkatan vertikal, serta aturan dan ketentuan daripada
organisasi kecil. Tetapi, hubungan itu tidak bersifat linier. Ukuran
mempengaruhi struktur dengan kadar yang semakin menurun. Dampak ukuran menjadi
kurang penting saat organisasi meluas.
-
Teknologi
Dengan adanya teknologi, tingkat efektivitas dan efesiensi suatu organisasi
pasti berbeda. Istilah teknologi mengacu pada cara sebuah organisasi mengubah
input menjadi output. Setiap organisasi paling tidak memiliki satu teknologi
untuk mengubah sumber daya finansial, SDM, dan sumber daya fisiknya. Contohnya,
dengan adanya web cam, suatu organisasi dapat mengadakan net meeting meski
jarak memisahkan peserta rapat organisasi tersebut.
- Lingkungan
Struktur organisasi dipengaruhi oleh
lingkungannya karena lingkungan selalu berubah. Lingkungan merupakan faktor
eksternal yang sangat berpengaruh karena daya saing dari pihak luar pasti akan
mendorong semangat suatu organisasi untuk bisa lebih maju. Beberapa organisasi
menghadapi lingkungan yang relatif statis. Yaitu tak banyak kekuatan di
lingkungan mereka yang berubah. Misalnya, tidak muncul pesaing baru, tidak ada
terobosan teknologi baru oleh pesaing saat ini, atau tidak banyak aktivitas
dari kelompok-kelompok tekanan publik yang mungkin dapaat mempengaruhi
organisasi. Adapun organisasi-organisasi lain menghadapi lingkungannya yang
sangat dinamis, yaitu peraturan pemerintah cepat berubah dan mempengaruhi
bisnis mereka, adanya pesaing baru, dan kesulitan dalam mendapatkan bahan baku,
preferensi pelanggan yang terus berubah terhadap produk, dan semacamnya. Secara
signifikan, lingkungan yang statis memberi lebih sedikit ketidakpastian bagi
para manajer dibanding lingkungan yang dinamis. Karena ketidakpastian adalah
sebuah ancaman bagi keefektifan sebuah organisasi, manajemen akan menocba
meminimalkan dampak tersebut.
.
B. Fungsi Struktur
Organisasi
a.
Kejelasan Tanggung
Jawab. Setiap anggota
organisasi harus bertanggung jawab dan apa yang harus dipertanggungjawabkan.
Setiap anggota organisasi harus bertanggung jawab kepada pimpinan atau atasan
yang memberikan kewenangan, karena pelaksanaan kewenangan itu yang harus
dipertanggungjawabkan.
b.
Kejelasan
Kedudukan. Kejelasan kedudukan
seseorang dalam struktur organsisasi sebenarnya mempermudah dalam melakukan
koordinasi maupun hubungan karena adanya keterkaitan penyelesaian suatu fungsi
yang dipercayakan kepada seseorang.
c.
Kejelasan Uraian
Tugas. Kejelasan uraian
tugas dalam struktur organisasi sangat membantu pihak pimpinan untuk melakukan
pengawasan dan pengendalian, dan bagi bawahan akan dapat berkonsentrasi dalam
melaksanakan suatu pekerjaan karena uraiannya yang jelas.
C. Bagaimana Proses Pengorganisasian
PROSES (
LANGKAH-LANGKAH PENGORGANISASIAN)
a.
Manajer harus mengetahiu tujuan
organisasi yang ingin dicapai,apakah profit motive atau service motive
b. Penentuan
kegiatan-kegiatan, artinya manajer harus mengetahui, merumuskan, dan
mengspesifikasikan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan
organisasi dan menyusun daftar kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan.
c.
Pengelompokan
kegiatan-kegiatan, artinya manajer harus mengelompokan kegiatan-kegiatan
kedalam beberapa kelompok atas dasar tujuan yang sama. Kegiatan-kegiatan yang
bersamaan dan berkaitan erat disatukan kedalam satu departemen atau satu
bagian.
d. Pendelegasian wewenang,
artinya manager harus menetapkan besarnya wewenang yang akan didelegasikan
kepada setiap departemen.
e.
Rentang kendali, artinya manajer
harus menetapkan jumlah karyawan pada setiap departemen atau bagian.
f.
Peranan perorangan, artinya
manager harus menetapkan dengan jelas tugas-tugas setiap individu karyawan,
supaya tumpang-tindih tugas dihindarkan .
g.
Tipe organisasi, artinya
manajer harus menetapkan tipe organisasi apa yang akan dipakai, apakah line
organisazion, line and staff organisazion ataukah function organisazion.
h. Struktur ( organization
chart = bagian organisasi ),artinya manajer harus menetapkan struktur organisasi
yang bagaimana yang akan dipergunakan, apa struktur organisasi “segitiga
vertikal, segitiga horizontal, bentuk lingkaran, bentuk setengah lingkaran,
bentuk kerucut vertikal / horizontal ataukah bentuk oval”.
Jika proses
perorganisasian tersebut dilakukan dengan baik dan berdasarkan ilmiah maka
organisasi yang disusun dengan baik, efektif,efisien,dan sesuai dengan
kebutuhan perusahaan dalam mencapai tujuannya.
D. Elemen-Elemen Struktur Organisasi
Desain organisasi
adalah penyusunan dan pengubahan struktur organisasi.
Ada 6 elemen kunci yang perlu diperhatikan dalam mendesain struktur, sebagai berikut :
Ada 6 elemen kunci yang perlu diperhatikan dalam mendesain struktur, sebagai berikut :
- Spesialisasi pekerjaan atau pembagian pekerjaan sesuai dengan jabatannya.
- Departementalisasi, untuk mengelompokka sejumlah pekerjaan menjadi satu kelompok atau grup.
- Rantai komando, garis wewenang yang tanpa putus membentang dari tingkatan atas organisasi ke tingkatan paling bawah dan menjelaskan siapa bertangggung jawab kepada siapa.
- Rantai kendali, jumlah bawahan yang dapat diarahkan secara efisien dan efektif.
- Sentralisasi dan Desentralisasi. Sentralisasi adalah tingkat pengambilan keputusan yang berada pada satu titik organisasi, sedangkan desentralisasi adalah tingkat pengambilan keputusan yang berada pada banyak titik atau karyawan (bawahan ) memberi masukan/ mengambil keputusan.
- Formalisasi, pekerjaan dalam organisasi itu terstandarisasi dan perilaku karyawan dibimbing atau diatur sesuai prosedur yang berlaku.
E. Bentuk-Bentuk Organisasi
BENTUK-BENTUK
ORGANISASI
Dalam perkembangan untuk saat ini
pada pokoknya ada 6 bentuk organisasi yang perlu diperhatikan. Bentuk
organisasi tersebut adalah:
1. ORGANISASI LINI (LINE
ORGANIZATION)
Diciptakan oleh Henry Fayol, Organisasi lini adalah
suatu bentuk organisasi yang menghubungkan langsung secara vertical antara
atasan dengan bawahan, sejak dari pimpinan tertinggi sampai dengan
jabatan-jabatan yang terendah, antara eselon satu dengan eselon yang lain
masing-masing dihubungkan dengan garis wewenang atau komando. Organisasi ini
sering disebut dengan organisasi militer. Organisasi Lini hanya tepat dipakai
dalam organisasi kecil. Contohnya; Perbengkelan, Kedai Nasi, Warteg, Rukun
tetangga.
Memiliki ciri-ciri:
- Hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung dengan satu garis wewenang
- Jumlah karyawan sedikit
- Pemilik modal merupakan pemimpin tertinggi
- Belum terdapat spesialisasi
- Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang & tanggung jawab penuh atas segala bidang pekerjaan
- Struktur organisasi sederhana dan stabil
- Organisasi tipe garis biasanya organisasi kecil
- Disiplin mudah dipelihara (dipertahankan)
Keuntungan-keuntungan
penggunaan organisasi tipe garis adalah :
- Ada kesatuan komando yang terjamin dengan baik
- Disiplin pegawai tinggi dan mudah dipelihara (dipertahankan)
- Koordinasi lebih mudah dilaksanakan
- Proses pengambilan keputusan dan instruksi-instruksi dapat berjalan cepat
- Garis kepemimpinan tegas, tidak simpang siur, karena pimpinan langsung berhubungan dengan bawahannya sehingga semua perintah dapat dimengerti dan dilaksanakan
- Rasa solidaritas pegawai biasanya tinggi
- Pengendalian mudah dilaksanakan dengan cepat
- Tersedianya kesempatan baik untuk latihan bagi pengembangan bakat-bakat pimpinan.
- Adanya penghematan biaya
- Pengawasan berjalan efektif
Kelemahan-kelemahan organisasi
garis :
- Tujuan dan keinginan pribadi pimpinan seringkali sulit dibedakan dengan tujuan organisasi
- Pembebanan yang berat dari pejabat pimpinan , karena dipegang sendiri
- Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otoriter/diktaktor, cenderung bersikap kaku (tidak fleksibel).
- Kesempatan pegawai untuk berkembang agak terbatas karena sukar untuk mengabil inisiatif sendiri
- Organisasi terlalu tergantung kepada satu orang, yaitu pimpinan
- Kurang tersedianya saf ahli
2. ORGANISASI LINI DAN STAF (LINE
AND STAFF ORG)
Merupakan kombinasi
dari organisasi lini, asaz komando dipertahankan tetapi dalam kelancaran tugas
pemimpin dibantu oleh para staff, dimana staff berperan memberi masukan,
bantuan pikiranm saran-saran, data informasi yang dibutuhkan:
Memiliki ciri-ciri:
- Hubungan atasan dan bawahan tidak bersifat langsung
- Pucuk pimpinan hanya satu orang dibantu staff
- Terdapat 2 kelompok wewenang yaitu lini dan staff
- Jumlah karyawan banyak
- Organisasi besar, bersifat komplek
- Adanya spesialisasi
Keuntungan penggunaan bentuk
organisasi garis dan staf:
- Asas kesatuan komando tetap ada. Pimpinan tetap dalam satu tangan.
- Adanya tugas yang jelas antara pimpian staf dan pelaksana
- Tipe organisasi garis dan staf fleksibel (luwes) karena dapat ditempatkan pada organisasi besar maupun kecil.
- Pengembalian keputusan relatif mudah, karena mendapat bantuan/sumbangn pemikiran dari staf.
- Koordinasi mudah dilakukan, karena ada pembagian tugas yang jelas.
- Disiplin dan moral pegawai biasanya tinggi, karena tugas sesuai dengan spesialisasinya
- Bakat pegawai dapat berkembang sesuai dengan spesialisasinya.
- Diperoleh manfaat yang besar bagi para ahli
Kelemahan-kelemahan dari bentuk
Organisasi garis dan staf:
- Kelompok pelaksana terkadang bingung untuk membedakan perintah dan bantuan nasihat
- Solidaritas pegawai kurang, karena adanya pegawai yang tidak saling mengenal
- Sering terjadi persaingan tidak sehat, karena masing-masing menganggap tugas yang dilaksanakannyalah yang penting
- Pimpinan lini mengabaikan advis staf
- Apabila tugas dan tanggung jawab dalam berbagai kerja antara pelajat garis dan staf tidak tegas, maka akan menimbulkan kekacauan dalam menjalankan wewenang
- Penggunaan staf ahli bisa menambah pembebanan biaya yang besar
- Kemungkinan pimpinan staf melampaui kewenangan stafnya sehingga menimbulkan ketidaksenangan pegawai lini
- Kemungkinan akan terdapat perbedaan interpretasi antara orang lini dan staf dalam kebijakan dan tugas-tugas yang diberikan sehingga menimbulkan permasalahan menjadi kompleks.
3. ORGANISASI FUNGSIONAL
(FUNCTIONAL ORG)
Diciptakan oleh
Frederick W. Taylor, Organisasi ini disusun berdasarkan sifat dan macam
pekerjaan yang harus dilakukan, masalah pembagian kerja merupakan masalah yang
menjadi perhatian yang sungguh-sungguh.
Memiliki ciri-ciri:
- Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan
- Bawahan akan menerima perintah dari beberapa atasan
- Pekerjaan lebih banyak bersifat teknis
- Target-target jelas dan pasti
- Pengawasan ketat
- Penempatan jabatan berdasarkan spesialisasi
Keuntungan-keuntungan menggunakan
organisasdi fungsional :
- Spesialisasi dapat dilakukan secara optimal
- Para pegawai bekerja sesuai ketrampilannya masing-masing
- Produktivitas dan efisiensi dapat ditingkatkan
- Koordinasi menyeluruh bisa dilaksanakan pada eselon atas, sehingga berjalan lancar dan tertib
- Solidaritas, loyalitas, dan disiplin karyawan yang menjalankan fungsi yang sama biasanya cukup tinggi.
- Pembidangan tugas menjadi jelas
Kelemahan-kelemahan organisasi
fungsional:
- Pekerjaan seringkali sangat membosankan
- Sulit mengadakan perpindahan karyawan/pegawai dari satu bagian ke bagian lain karena pegawai hanya memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja
- Sering ada pegawai yang mementingkan bidangnya sendiri, sehingga koordinasi menyeluruh sulit dan sukar dilakukan
4. ORGANISASI LINI &
FUNGSIONAL (LINE & FUNCTIONAL ORG)
Suatu bentuk
organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada perkepala
unit dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu dan selanjutnya pimpinan tertinggi
tadi masih melimpahkan wewenang kepada pejabat fungsional yang melaksanakan
bidang pekerjaan operasional dan hasil tugasnya diserahkan kepada kepala unit
terdahulu tanpa memandang eselon atau tingkatan.
Memiliki ciri-ciri:
- Tidak tampak adanya perbedaan tugas-tugas pokok dan tugas-tugas yang bersifat bantuan.
- Terdapat spesialisasi yang maksimal
- Tidak ditonjolkan perbedaan tingkatan dalam pemabagian kerja
Kebaikan organisasi Lini dan
fungsional :
- Solodaritas tinggi
- Disiplin tinggi
- Produktifitas tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimal
- Pekerjaan – pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan
Sedangkan keburukannya adalah :
- Kurang fleksibel dan tour of duty
- Pejabat fungsional akan mengalami kebingungan karena dikoordinasikan oleh lebih dari satu orang
- Spesiaisasi memberikan kejenuhan
5. ORGANISASI LINI, FUNGSIONAL
DAN STAF (LINE, FUNCTIONAL AND STAFF ORG)
Organisasi ini
merupakan perkembangan lebih lanjut dari organisasi berbentuk lini dan
fungsional.
Memiliki ciri-ciri:
- Organisasi besar dan kadang sangat ruwet
- Jumlah karyawan banyak.
- Mempunyai 3 unsur karyawan pokok:
- Karyawan dengan tugas pokok (line personal)
- Karyawan dengan tugas bantuan (staff personal)
- Karyawan dengan tugas operasional fungsional (functional group)
6. ORGANISASI KOMITE (COMMITE
ORG)
Suatu organisasi
dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu lainnya dilaksakan secara
kolektif.
Organisasi komite terdiri dari :
- Executive Committee ( Pimpinan Komite), yaitu para anggotanya mempunyai wewenang lini
- Staff Committee, yaitu orang – orang yang hanya mempunyai wewenang staf
Memiliki ciri-ciri :
- Adanya dewan dimana anggota bertindak secara kolektif
- Adanya hak, wewenang dan tanggung jawab sama dari masing-masing anggota dewan.
- Asas musyawarah sangat ditonjolkan
- Organisasinya besar & Struktur tidak sederhana
- Biasannya bergerak dibidang perbankan, asuransi
Kebaikan Organisasi komite :
- Pelaksanaan decision making berlangsung baik karena terjadi musyawarah dengan pemegang saham maupun dewan
- Kepemimpinan yang bersifat otokratis yang sangat kecil
- Dengan adanya tour of duty maka pengembangan karier terjamin
Sedangkan keburukannya :
- Proses decision making sangat lambat
- Biaya operasional rutin sangat tinggi
- Kalau ada masalah sering kali terjadi penghindaran siapa yang bertanggung jawab
Daftar Pustaka :