A. Pengertian
Monitoring
Monitoring adalah penilaian secara terus menerus terhadap fungsi
kegiatan-kegiatan program-program di dalam hal jadwal penggunaan input/masukan
data oleh kelompok sasaran berkaitan dengan harapan-harapan yang telah
direncanakan.
Adapun pengertian monitoring menurut
para ahli :
1.
Cassely dan Kumar 1987
Monitoring merupakan program yang terintegrasi, bagian
penting dipraktek manajemen yang baik dan arena itu merupakan bagian integral
di manajemen sehari-hari.
2. Calyton
dan Petry 1983
Monitoring
sebagai suatu proses mengukur, mencatat, mengumpulkan, memproses dan
mengkomunikasikan informasi untuk membantu pengambilan keputusan manajemen
program/proyek.
3. (WHO
)
Monitoring
adalah suatu proses pengumpulan dan menganalisis informasi dari penerapan suatu
program termasuk mengecek secara reguler untuk melihat apakah kegiatan/program
itu berjalan sesuai rencana sehingga masalah yang dilihat /ditemui dapat
diatasi.
B. Prinsip
Monitoring
Prinsip pengawasan sangat diperlukan oleh seorang pimpinan atau manajer
dalam membandingkan rencana dengan pelaksanaan adalah sebagai berikut :
a.
Prinsip
perencanaan merupakan suatu standar atau alat pengukur dari pada
suatu pekerjaan yang. Rencana menjadi petunjuk apakah sesuatu pelaksanaan
pekerjaan berhasil atau tidak.
b.
Prinsip
wewenang merupakan suatu kegiatan pemimpin dalam memberikan kepercayaan kepada
bawahan dalam melakukan sistem pengawasan. Wewenang dan instruksi-instruksi
yang jelas harus dapat diberikan kepada bawahan, karena berdasarkan pelimpahan
wewenang dapat diketahui apakah bawahan sudah melaksanakan tugas-tugasnya
dengan baik.
c.
Prinsip
tercapainya tujuan. Pengawasan harus ditujukan kearah tercapainya
tujuan, yaitu dengan mengadakan perbaikan (koreksi) unutk menghindarkan
penyimoangan-penyimpangan dari rencana yang disusun sebelumnya.
d. Prinsip
efisiensi. Pengawasan dikatakan efisien apabila dapat menghindarkan penyimpangan dari
perencanaan, sehingga tidak menimbulkan hal-hal lain yang diluar dugaan.
e.
Prinsip
tanggung jawab. Pelaksaaan pengawasan yang efektif dan efisien
menurut tanggung jawab penuh dari seorang pimpinan atau manajer terhadap
pelaksanaan rencana organisasi.
f.
Prinsip masa
depan. Kegiatan pengawsan yang efektif dan efisien harus ditunjukkan kearah
pencegahan penyimpangan perencanaan yang akan terjadi baik pada waktu sekarang
maupun pada masa yang akan datang.
g.
Prinsip
pengawasan langsung. Teknik pengawsan yang paling efektif adalah
mengusahakan adanya manjer bawahan yang berkualitas baik.pengawsan itu
dilakukan oleh manajer atas dasar bahwa manusia itu sering berbuat salah.
h.
Prinsip
penyesuaian dengan organisasi. Pengawsan yang dilakukan hendaknya
sesuai dengan struktur organisasi. Manajer dan bawahannnya merupakan sarana
unutk melaksanakan rencana. Dengan demikian pengawasan yang efektif harus
disesuaikan dengan besarnya wewenang manajer, sehingga mencerminkan struktur
organisasi.
i.
Prinsip pengawsan
individual. Pengawsan harus sesuai dengan kebutuhan manajer.
Teknik pengawasan harus ditunjukkan terhadap kebutuhan-kebutuhan akan informasi
setiap manajer. Ruang lingkup informasi yang dibutuhkan itu berbeda satu sama
lain, tergantung pada tingkat dan tugas manajer.
j.
Prinsip
standar. Pengawasan efektif dan efisien dalam organisasi memerlukan standar yang
tepat, dan akan dipergunakan sebagai acuan atau alat ukur pelaksanaan dan
tujuan yang dicapai.
C. Tujuan
Monitoring
Secara lebih
terperinci monitoring bertujuan untuk :
1.
Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan bagi
peserta ada proses pembelajaran.
2.
Memberikan masukan tentang kebutuhan dalam
melaksanakan program pembelajaran bagi peserta didik.
3.
Mendapatkan gambaran ketercapaian tujuan proses
pembelajaran pendidika setelah adanya kegiatan pembelajaran.
4.
Memberikan informasi tentang metode yang tepat untuk
melaksanakan kegiatan proses pembelajaran.
5.
Mendapatkan informasi tentang adanya
kesulitan-kesulitan dan hambatan-hambatan selama kegiatan proses pembelajaran.
6.
Memberikan umpan balik bagi sistem penilaian program
pembelajran yang lebih baik lagi .
7.
Memberikan pernyataan yang bersifat penandaan berupa
fakta dan nilai terhadap proses pembelajaran yang telah di lakukan.
D. Fungsi
Monitoring
Agar fungsi
pengawasan dapat berjalan secara efektif dan efisien, maka fungsi pengawasan
dapat dilaksanakan melalui kegiatan sebagai berikut :
1.
Pemeriksaan, yang dilakukan terhadap
setiap satuan kerja di lingkungan organisasi atau lembaga mengenai pelaksanaan
program, penataan dan pemanfaatan tenaga, uang, perlengkapan, dan ketaatan
terhadap peraturan perundang-undangam yang berlaku, secara berdaya guna,
berhasil guna
2.
Pengujian dan penilaian yang
dilakukan terhadap hasil yang dilaporkan terhadap hasil yang dilaporkan secara
berkala atau sewaktu-waktu dari setiap bagian yang ada pada organisasi atau
lembaga bidang keja di lingkungannya.
3.
Pengurusan yang dilakukan untuk
meneliti mengenai kebenran laporan atau pengaduan tentang hambatan,
penyimpangan atau penyalahgunaan di bidang teknik operasional dan teknik
administrasi dan manajemen pada setiap Satuan Kerja di lingkungan organisasi
atau lembaga.
4.
Peninjauan, yang dilakukan dengan
menyaksikan langsung pada tempat pelaksanaan kegiatan untuk mendapatkan gambar
menyeluruh tentang pelaksanaan program.
5.
Pengamatan dan pemantauan, yang
dilakukan dengan menyaksiakan langsung pada tempat pelaksanaan kegiatan untuk
menampung masalah yang timbul dalam proses pelakasanaan program berdasarkan
laporan dan informasi.
6.
Kunjungan staf , yang dilakukan
dengan, mendatangi langsung ketempat yang diawasi oleh anggota staf teknik atau
administratif untuk mendapatkan informasi data mengenai pelaksanaan sesuatu
kebijaksanaan atau ketentuan atasan, dan bila mana perlu memberikan petunjuk
bagaimana cara melaksanakan kegiatan operasional.
7.
Pembinaan yang dilakukan oleh pimpinan
terhadap aparatur bawahannya supaya berbuat dan melakukan tugasnya sesuai
dengan petunjuk,pedoman,dan kebijaksanaan yang telah diberikan.
8.
Pengendalian yang dilakukan terhadap
bawahannya supaya tidak menyimpang atau bertentangan dengan ketentuan yang
berlaku dan apabila terjadi penyimpangan atau bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, maka diikuti dengan langkah perbaikan.
9.
Penertiban,yang dilakukan dengan
tindakan administrasi atau tindakan lainnya sesuai dengan kewenangan terhadap aparatur yang dipimpinnya yang melakukan perbuatan dan
tindakan melanggar perundang-undangan yang berlaku.
10. Mengusahakan suatu struktur yang
terorganisir dengan baik dan sederhana untuk menghilangkan salah
pengertian.
11. Mengusahakan supervisi yang kuat untuk
menghilangkan jurang pemisah yang terjadi dalam keseluruan program.
12. Mengusahakan informasi yang akurat
dalam rangka pembuatan keputusan dan penilaian terhadap pelaksanaan kerja.
13. Pencapaian hasil,yaitu hasil yang
dicapai harus sesuai dengan tujuan yang telah lebih dulu ditetapkan.pelaksanaan
program akan membuahkan hasil sebagaimana yang diharapkan,kalau tidak terjadi
penyimpangan program.
14. Meningkatkan keterampilan kerja. Dalam
monitoring berusaha mengetahui,berusaha memonitor kemampuan dan keterampilan
para personil.apabila pimpinan mengetahui adanya kekurangan,maka segera
mengambil inisiatif untuk mengatasinya,sehingga para personil dapat menjalankan
tugasnya sebagaimana yang dituntut dalam rencana yang ditetapkan sebelumnya.
15. Mendapatkan atau memperoleh umpan balik. Artinya pengawasan yang
dilakukan dan dilaksanakan akan memperoleh pengalaman dan penemuan-penemuan
yang dapat dipergunakan sebagai bahan untuk penyempurnaan kegiatan pengawasan
berikutnya dalam organisasi.
E. Cara
Pelaksanaan Monitoring
A. Pengamatan Langsung
Kelebihan
ü Didapatkan
data yang sesuai dengan yang dimaksudkan.
ü Data yang
dikumpulkan adalah relatif lebih akurat karena data dikumpulkan sendiri oleh
petugas monitoring dan merupakan data primer.
ü Dengan cara
langsung ini petugas bukan saja mengumpulkan data ; tetapi juga sekaligus dapat
memberikan saran-saran bila ada hal-hal yang tidak sesuai dengan rencana.
Kelemahan
ü Memerlukan
biaya yang relatif besar karena bukan saja faktor jarak (transportasi ) tetapi
juga biaya untuk mengirim petugas monitoring ke lokasi.
ü Memerlukan
ketelitian yang ‘lebih’, sebab dengan wawancara langsung, seringkali hasilnya
bias bila petugas monitoring tidak pandai-pandai menggali data yang baik dan
benar.
B. Pengamatan Tidak Langsung
Kelebihan
ü Relatif
murah, karena petugas tidak perlu pergi ke tempat lokasi.
ü Responden
tidak perlu ragu-ragu atau malu mengisi
daftar isian. Juga bila terjadi kritik atau saran ; maka kritik tersebut dapat
dituliskan secara bebas.
ü Pelaksanaannya
relatif mudah bila daftar isian tersebut dilengkapi dengan cara pengisian.
ü Data yang
dikumpulkan dapat sebanyak mungkin ; sesuai dengan yang dikehendaki tanpa ada
tambahan biaya yang berarti.
Kelemahan
ü Baik-buruknya
data adalah relatif sulit dicek.
ü Adanya
perbedaan persepsi dalam pengisian daftar isian.
ü Masalah
muncul bila daftar isian jatuh pada responden yang tidak serius mengisi daftar
isian. Tidak serius ini dapat karena disengaja atau tidak
F.
Jenis Monitoring
Dalam pandangan
para ahli terhadap perbedaan-perbedaan yang berhubungan dengan jenis pengawasan sesuai dengan pemahaman
mereka masing-masing , diantaranya adalah sebagai berikut :
a.
Pengawasan Preventif
Usaha-usaha
pengawasan yang dilakukan pimpinan terhadap pekerjaan yang dilakukan pegawai
dilihat sebelum terjadinya penyimpangan-penyimpangan dalam pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya s=dapat
dilakukan dengan pengawasan preventif. Manulang (1981) mengemukakan bahwa pengawasan
preventif adalah pengawasan yang dilakukan sebelum terjadinya
penyelewengan-penyelewengan, kesalahan-kesalahan atau deviasi
b.
Pengawasan Represip
Pengawasan
yang dilakuakan pada akhir kegiatan dikenal dengan pengawasan represif.
“pengawasan yang dilakukan setelah pekerjaan atau kegiatan dilaksanakan”.
c.
Pengawasan Langsung
Jenis
pengawasan berikutnya adalah pengawasan langsung atau dapat juga dikatakan
sebagai kegiatan monitoring. Pengawasan langsung adalah pengawasan yang
dilakukan dengan cara mengunjungi dan melakukan pemeriksaan ditempat terjadinya
pelaksanaan pekerjaan, apakah berhubungan dengan pekerjaan yang dilakukan
pengawas dan pemimpin organisasi.
d.
Pengawasan tidak langsung
Pengawasan
tidak langsung dilakukan pemimpin dengan melihat dokumen-dokumen, tanpa
langsung melihat ke lapangan tempat dilaksanankannya pekerjaan.
e.
Pengawasan Formal
Pengawasan
formal sebagai pengawasan resmi oleh lembaga-lemabag pengawasan maupun oleh
aparat pengawasan yang mempunyai legalitas tugas dalam bidang pengawasan
f.
Pengawasan Non-formal
Pengawasan
nonformal sebagai pengawasan yang dilakukan masyarakat berfungsi sebagai
“social control”. Pengawasan nonformal adalah pengawasan yang dilakukan oleh
masyarakat, baik langsung maupun tidak langsung.
g.
Pengawasan Administratif
Pengawasan
Administratif sebagai kegiatan yang melihat pekerjaan dari ketatalaksanaan
pelaksanaan program kerja organisasi atau perusahaan. Pengawasan administratif
adalah pengawasan yang menilai perbuatan keseluruhan dari organisasi atau
bidang-bidang bagaiannya.
h.
Pengawasan Operatif
Pengawasan
operatif adalah mengukur efesiensi
perbuatan dari waktu ke waktu yang ditunjukan pada bidang-bidang yang
memerlukan tindakan pembetulan dan perbaikan.
i.
Pengawasan Intern
Kegiatan
yang dilakukan oleh orang yang berada dalam organisasi dikenal dengan
pengawasan intern atau pengawasan maupun pimpinan orang tersebut.
j.
Pengawasan ekstren
Pengawasan
ekstren atau disebut juga dengan oengawasan dari masyarakat ataupun dari
pejabat pengawasan fungsional diluar organisasi. Pengawasan ekstren merupakan
pengawasan yang dilakukan oleh orang-orang yang ada diluar organisasi.
G. Pentingnya
Monitoring
Pengawsan
sebagai salah satu fungsi manajemen yang berguna untuk mengetahui sampai
seberapa jauh pelaksanaan suatu kegiatan dapat dilaksanakan, dan apakah sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya atau tidak, dan dengan adanya
kegiatan pengawsan tercapai efisiensi dan efektifitas dalam organisasi. Ada
beberapa faktor yang menyebabkan pengawasan semakin diperlukan bagi setiap
organisasi, diantaranya adalah sebagai berikut :
a.
Perubahan lingkungan organisasi
Dalam
kenyataannya lingkungan organisasi selalu berubah sesuai dngan tuntutan
organisasi dan perkembangan kebutuhan pasar. Perubahan lingkungan organisasi
terjadi terus-menurus dan tidak dapat dihindari, seperti munculnya inovasi
produk dan persaingan baru, ditemukannya bahan baku baru, adanya peraturan pemerintah
baru dan sebagainya.
b.
Peningkatan kompleksitas organisasi
Setiap
organisasi selalu mengutamakan efektifitas dan efisiensi dalam
melaksanakan pekerjaan untuk mencapai
tujuan. Oleh sebab itu diperlukan pengawasan untuk mewujudkannya. Organisasi
besar memerlukan pengawasan yang lebih formal dan hati-hati. Berbagai jenis
produk harus diawasi untuk menjamin bahwa kualitas kerja dan produksi tetap
terjaga
c.
Kesalahan-kesalahan
Dalam
pelaksanaan pekerjaan, memungkinkan terjadinya kesalahan-kesalahan,baik yang
dilakukan pimpinan maupun bawahan. Apabila para bawahan tidak pernah membuat
kesalahan, manajer dapat secara sederhana melakukan fungsi pengawasan. Akan
tetapi kebanyakan anggota organisasi sering membuat kesalahan.
d.
Kebutujan manajer mendelegasikan
wewenang
Dalam
pelaksanaan tugas sehari-hari, seorang manajer seringkali mendelegsikan
wewenang dan tanggungjawabnya kepada bawahan yang dipercayainya. Apabila
manajer mendelegasikan wewenang pada bawahannya tanggung jawab atasan itu sendiri
tidak berkurang. Satu-satunya cara manajer dapat menentukan apakah bawahan
telah melakukan tugas-tugas yang telah dilimpahkan kepadanya adalah dengan
mengimplementasikan sistem pengawasan.
e.
Menjamin tercapai tujuan
Kegiatan
pengawasana dalam prakteknya dapet menjamin tercapainya tujuan organisasi
secara efektif dan efisien, karena pengawasan salah satu aspek yang memeriksa,
membandingkan dan mngevaluasi apakah rencana sesuai dengan pelaksanaan kegiatan
di lapangan.
f.
Pengawasan dapat menjaga pemborosan
Kegiatan
organisasi yang kurang pengontrolan, akan mengakibatkan pemborosan, karena
tidak adanya monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan dan hasil pekerjaan
Daftar Pustaka :
Soekartawi. 1995. Monitoring dan Evaluasi Proyek Pendidikan. Jakarta: PT. Dunia
Pustaka Mukhneri. 2010. Pengawasan
Pendidikan. Jakarta: BPJM PRESS.
Lucky Club Casino Site 2021
BalasHapusLucky Club is the first of a kind collection of slots that luckyclub.live offer all sorts of ways to play, including Mega Moolah, Moolah, RTP, Slots, Progressive Jackpots and more!